Apabeda deposito dan reksadana? Deposito merupakan produk perbankan yang keuntungannya berasal dari bunga. Sedangkan reksadana adalah produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi dan keuntungannya didapatkan dari selisih nilai aset portofolionya saat membeli dan menjual. Tags : deposito vs reksadana Bagikan
Bahkandari segi keuntungan pun reksadana jenis pasar uang ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan deposito. Sejarah Singkat Awal Mula Reksadana Pasar Uang Sebenarnya produk reksadana jenis pasar uang ini sudah diluncurkan sejak lama yaitu awal tahun 1970-an. Investasi ini pertama kali dikenalkan di Amerika Serikat dan langsung menjadi
Reksadana adalah produk investasi di pasar modal. Reksa dana sejauh ini menjadi pilihan masyarakat investor karena berbagai kelebihan yang dimilikinya. Apa saja? 1. Keuntungan Lebih Tinggi Dibandingkan emas atau deposito, secara umum keuntungan investasi di reksa dana jauh lebih tinggi.
Vay Tiền Nhanh Ggads. Bagi para investor pemula, perbedaan reksa dana dan saham itu sendiri bisa jadi cukup membingungkan. Padahal, memahami sebuah instrumen investasi dengan baik merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam berinvestasi. Lalu, apa saja sebenarnya ketidaksamaan antara kedua instrumen investasi yang sering dibilang mirip ini? Yuk, ketahui selengkapnya di bawah ini. Perbedaan Reksa Dana dan Saham 1. Bentuk investasi Perbedaan bentuk investasi antara reksa dana dan saham adalah salah satu yang paling mendasar dan penting untuk dimengerti. Reksa dana adalah sekumpulan produk investasi yang diolah oleh manajer investasi. Reksa dana sendiri terbagi atas empat bentuk, yaitu obligasi, deposito, surat utang, dan juga saham. Tergantung dari profil risiko investor, pembelian rasio keempat hal ini dapat berbeda-beda. Diversifikasi ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian investasi. Nah, sementara itu, dengan membeli saham, berarti kamu membeli kepemilikan suatu perusahaan. Besarnya kepemilikanmu tergantung seberapa besar persentase saham perusahaan tersebut yang dimiliki. 2. Risiko Risiko adalah perbedaan antara reksa dana dan saham yang paling utama. Saham dinilai memiliki risiko jauh lebih besar. Sebab, dengan membeli saham, tanggung jawab keputusan menjadi milik diri sendiri. Seorang pemilik saham harus terus memantau kenaikan dan penurunan pasar saham dan hal ini tidak mudah khususnya bagi pemula. Saham sering dinilai sebagai investasi yang high risk, high return yaitu memiliki risiko tinggi dengan imbalan yang besar. Sementara, pengelolaan dana investasi reksa dana dilakukan oleh manajer investasi yang tentunya sudah berpengalaman dalam hal ini. Oleh karena itu, reksa dana lebih cocok bagi pemula. Manajer investasi akan mengelola uang yang kita setorkan dan melakukan jual beli saham maupun menahannya agar keuntungannya optimal. 3. Keuntungan Jika kamu memilih untuk berinvestasi saham, terdapat dua jenis keuntungan yang harus diketahui. Keuntungan pertama yaitu capital gain. Capital gain didapatkan dari hasil menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya. Selain itu, keuntungan dalam dunia saham lainnya adalah dari dividen yang dibagikan perusahaan tempat kita membeli saham. Dividen dibagikan satu tahun sekali setelah rapat umum pemegang saham. Tidak perlu repot, kedua keuntungan ini akan otomatis masuk ke rekening investor. Sementara, jika berinvestasi menggunakan reksa dana saham, keuntungan yang diperoleh adalah dividen dalam reksa dana. Uang yang diinvestasikan untuk reksa dana akan diatur oleh manajer investasi agar mendapatkan keuntungan dan menambah nilai aktiva bersih reksa dana saham tersebut. Menurut The Balance, investasi reksa dana membutuhkan biaya lebih. Pasalnya, kamu harus membayar tenaga agen pengelola. Selain itu, penarikan dana pun tidak gratis. 4. Pihak perantara Terdapat pihak perantara baik pada investasi baik reksa dana saham maupun saham. Perantara ini bertugas menghubungkan investor dengan berbagai aksi investasi. Nah, khusus untuk reksa dana, ada manajer investasi seperti yang sudah sedikit disebutkan sebelumnya yang membantu investor dalam investasi reksa dana. Adanya manajer investasi memudahkan investor untuk melakukan jual beli produk investasi melalui agen penjual reksa dana. Hal ini secara otomatis dikerjakan, yang perlu kamu lakukan hanyalah mendanai investasi ini. Sementara, investor saham biasanya mengenal perusahaan perantara pedagang efek atau broker. Untuk membeli saham, investor perlu membuka rekening di perusahaan broker. Akan tetapi, keputusan bagaimana mengelola uang investasi tersebut sepenuhnya diserahkan pada investor. Oleh karena itu, jika berinvestasi saham, penting untuk mampu melakukan keputusan investasi yang tepat berdasarkan analisis terhadap kondisi pasar. 5. Jangka waktu investasi © Perbedaan jangka waktu investasi reksa dana dan saham pun berbeda. Hal ini diungkapkan misalnya oleh Nerd Wallet. Bahkan, tak semua jenis investasi reksa dana memiliki jangka waktu ideal yang sama. Contohnya, untuk reksa dana saham idealnya untuk jangka panjang yaitu di atas tujuh tahun. Sementara, reksa dana pasar uang bisa menjadi alternatif jika ingin jangka waktu investasi yang lebih singkat, yaitu 2 tahun saja. Namun, berbeda lagi untuk saham. Investasi saham pada umumnya merupakan investasi jangka panjang, idealnya lebih dari 10 tahun. Oleh karena itu, penting untuk memahami mana yang sesuai dengan target dan rencana keuanganmu. 6. Fleksibilitas memilih Perbedaan mencolok antara reksa dana dan saham adalah fleksibilitas dalam membeli produk saham. Dalam investasi saham, investor sendiri adalah pemegang dana, sehingga mereka dapat bebas memilih dan membeli saham mana pun. Sementara itu, dalam reksadana, investor memberikan dana kepada manajer investasi. Jadi, mereka yang bertanggung jawab mengelola saham yang akan dibeli. Dengan begitu, investor tidak perlu khawatir dalam pemilihan saham. 7. Biaya pajak Dari segi biaya pajak, investasi saham dikenakan pajak final sebesar 0,1% setiap kali inevstor melakukan penjualan. Kemudian, saat mendapatkan dividen dari perusahaan, investor akan dikenakan pajak sebesar 10%. Cukup berbeda dengan saham, investasi reksa dana adalah salah satu produk yang tidak dikenakan pajak. Namun, keutungan yang didapatkan dari reksa dana tetap harus dilaporkan dalam SPT tahunan. 8. Modal minimum investasi Modal minimum investasi juga menjadi sebuah perbedaan besar di antara kedua produk investasi ini. Dalam investasi saham, modal awal yang harus dikeluarkan investor mukan relatif lebih besar. Biasanya, dana setoran awal yang dikeluarkan bisa mencapai jutaan rupiah. Nah, sebaliknya, reksa dana merupakan investasi yang bisa dilakukan dengan modal kecil mulai dari puluhan ribu rupiah saja. Maka dari itu, investasi reksa dana memang menjadi pilihan populer untuk para investor pemula. 9. Proses pembelian Menurutmu, produk investasi manakah yang membutuhkan proses pembelian lebih singkat? Jika kamu menjawab investasi saham, kamu benar. Saat membeli saham, investor hanya perlu melakukan pembeli via bursa atau aplikasi pihak ketiga. Setelah melakukan transaksi, investor sudah bisa memiliki saham dengan hanya menunggu beberapa saat saja. Uniknya, pembelian reksa dana memerlukan proses yang lebih panjang dari saham. Setelah kamu membeli reksa dana dari agen penjual, kamu akan dihubungkan dengan manajer investasi dan bank yang menyimpan aset reksa dana. 10. Proses pencairan dana Serupa dengan proses pembelian, proses pencairan dana saham ternyata lebih cepat, lho. Pasalnya, pencairan dana bisa dilakukan tanpa pihak ketiga, sehingga pencairan dana ke rekening investor jauh lebih cepat. Sementara itu, pencairan reksa dana membutuhkan waktu lebih lama karena butuh diproses dahulu oleh pihak ketiga. Umumnya, pencairan reksa dana bisa memakan waktu sekitar 5 hari kerja. Demikianlah 5 perbedaan antara investasi reksa dana dan saham. Cukup jelas, bukan? Pada dasarnya, investasi reksa dana lebih cocok untuk pemula yang tidak berpengalaman dalam investasi. Sementara, saham sesuai untuk investor dengan pehaman baik mengenai pasar modal. Tentu saja, kedua instrumen investasi ini hanyalah segelintir dari berbagai alternatif lainnya. Oleh karena itu, jika ingin mengetahui lebih banyak tentang investasi, kamu bisa eksplor beragam artikel keuangan yang sudah Glints siapkan hanya untuk kamu. Klik di sini! Should You Invest in Mutual Funds or Stocks? Should You Invest in Stocks or Mutual Funds?
– Apa bedanya reksa dana dan deposito? Tidak dapat dipungkiri lagi, kedua instrumen investasi tersebut menarik perhatian berbagai kalangan setahun terakhir ini. Dibandingkan dengan pilihan instrumen investasi lainnya, baik reksa dana maupun deposito cocok untuk para investor pemula, yang baru pertama kali mencoba untuk berinvestasi. Memilih sebuah investasi yang tepat memang bukanlah perkara yang mudah, hal ini dikarenakan kamu perlu mempertimbangkan hal-hal seperti tingkat risk dan juga return dari kedua produk investasi tersebut. Sebelum memutuskan mana yang tepat untuk menjadi pilihan investasimu, mari kita simak bersama perbedaan reksa dana dan deposito yang wajib kita ketahui! Pengertian Reksa dana dan Deposito 1. Apa itu Deposito? 2. Reksa Dana Bagaimana Tingkat Risk dan Return Reksa dana dan Deposito? 1. Risk Risiko 2. Return Pengembalian/Imbal Hasil Kelebihan Reksa Dana Vs Deposito Ajaib Hadir Sebagai Platform yang Memudahkan Investasi Reksa Dana kamu! Pengertian Reksa dana dan Deposito Sebelum kita membahas lebih jauh terkait perbedaan reksadana dan deposito, kamu harus tahu terlebih dulu pengertian dari reksa dana dan deposito. 1. Apa itu Deposito? Deposito merupakan produk investasi yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh layanan perbankan yang tidak kalah menggiurkan dibanding produk investasi reksa dana. Cara kerjanya sederhana. Nasabah hanya perlu membuka akun tabungan berjangka pada bank. Nasabah dapat menyimpan dana pada tabungan berjangka tersebut dalam waktu tertentu. Bedanya dengan tabungan biasa adalah, jika tabungan biasa bebas setor dana dan tarik dana sesukanya, dana dalam deposito tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo. Bila nasabah tetap ingin menarik dana tersebut, bank akan mengenakan pinalti atau potongan dana. Oleh karena itu, deposito lebih cocok bagi nasabah yang sudah memiliki rencana keuangan jangka panjang, dan memiliki alokasi dana khusus deposito. Dalam artian, nasabah percaya bahwa uang dalam deposito tidak akan ia gunakan sebelum jatuh tempo. Layanan investasi deposito biasanya beragam, dan tersedia dalam jangka pendek, misalnya 1,3,6, dan 12 bulan. Tingkat pengembalian dari dananya tergantung dari seberapa besar dana yang kamu taruh dan juga bunga per tahun yang diberikan oleh pihak bank. Pada umumnya, semakin lama dana disimpan di deposito, bunganya semakin besar. Sebut saja suatu bank yang memberikan suku bunga 6,25% per tahun untuk deposito 3 bulan, bisa menawarkan suku bunga deposito 6,5% untuk jangka waktu setahun. Kamu bisa melihat simulasi deposito dari berbagai bank ternama dalam negeri melalui tautan berikut. Sedangkan, reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang merupakan pola pengelolaan modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dengan bantuan Manajer Investasi MI, sehingga kamu tidak perlu pusing akan instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksa dana. Dalam skema investasi reksa dana, uang kamu dikelola oleh Manajer Investasi MI Dalam reksa dana, dana yang kamu investasikan akan digabungkan dengan orang lain, barulah dikelola bersama demi mendapatkan keuntungan. Inilah yang memungkinkan kamu untuk berinvestasi tanpa memerlukan modal besar. Anggap saja kamu ingin membeli instrumen investasi seharga jumlah yang tidak terjangkau olehmu. Melalui reksa dana, kamu bisa berinvestasi minimal pada instrumen investasi tersebut, dan membiarkan sisanya dipenuhi oleh investor-investor lainnya. Tentunya persentase hasil yang kamu terima akan seimbang dengan jumlah investasimu. Reksa dana juga menekankan konsep diversifikasi dalam investasinya, di mana akan dilakukan penempatan dana atau aset investasi ke dalam beberapa instrumen yang berbeda dengan pertimbangan potensi keuntungan return, risiko, serta likuiditasnya. Melalui investasi reksa dana, kamu otomatis memiliki beberapa produk investasi sekaligus sesuai kebijakan manajer investasi, sehingga potensi kehilangan modal investasi sungguhlah kecil, bahkan tidak mungkin. Kamu bisa mempelajari berbagai istilah dalam reksa dana melalui tautan berikut. Bagaimana Tingkat Risk dan Return Reksa dana dan Deposito? Semua produk investasi pasti menawarkan tingkat pengembalian dan risiko yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kamu harus mempertimbangkan dengan cermat dalam memilih pilihan investasi terbaik antara reksa dana dan deposito. 1. Risk Risiko Risiko, secara harfiah diartikan sebagai konsekuensi yang dapat terjadi akibat kejadian yang akan datang, maupun proses yang sedang berlangsung. Dalam konteks investasi, risiko berarti situasi ketidakpastian yang menimbulkan turun atau hilangnya nilai investasi. Inilah yang biasanya ditakutkan oleh calon investor, dan sering membuat orang batal berinvestasi. Bagi deposito, risiko yang dapat muncul adalah kalahnya bunga terhadap inflasi, kesulitan dan pinalti tarik dana bila belum jatuh tempo, dan tidak bisa cair apabila bank terkena likuidasi. Meskipun LPS memberikan jaminan hingga 2 miliar, dengan bunga yang sesuai. Risiko bank terkena likuidasi ini cenderung rendah, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi. Bagi reksa dana, risiko yang harus menjadi pertimbangan investor adalah kemungkinan turunnya nilai investasi karena situasi pasar, tidak ada jaminan pemerintah, reksa dana bisa dibubarkan dan uang investor dikembalikan secara proporsional, dan mencairkan dana bisa memakan waktu hingga maksimal tujuh hari kerja. 2. Return Pengembalian/Imbal Hasil Return, dalam konteks investasi, merupakan selisih antara nilai investasi kini, dibandingkan dengan nilai investasi awal. Misalnya, seseorang berinvestasi selama setahun. Di akhir tahun, ia menarik dana investasinya sebesar Ada selisih di sini, itulah yang disebut dengan return atau imbal hasil investasi. Bagi deposito, pengembalian didapat dari bank tempat tabungan berjangka tersebut dibuka. Bunganya tetap, sehingga nasabah bisa mendapatkan return yang pasti. Namun, nasabah tidak dapat menentukan dari mana bunga tersebut didapatkan. Selain itu, nilai pokok investasi juga tidak akan bertambah dan akan ada pajak yang dikenakan ke nasabah. Bagi reksa dana, return didapat melalui selisih NAB Nilai Aktiva Bersih, yang dihitung setiap hari bursa. NAB merupakan adalah jumlah total dana kelolaan MI Manajer Investasi dalam suatu produk rekssa dana tertentu. NAB dihitung berdasarkan total harga pasar atas aset seperti saham, obligasi, dan deposito dalam portofolio/koleksi investasi suatu reksa dana, ditambah dengan biaya pencadangan bunga dari surat utang atau deposito pada portofolio. Kemudian, biaya tersebut dikurangi biaya-biaya operasional produk reksa dana, misalnya biaya pengelolaan, biaya kustodian, pajak dan lain-lain. Karena itulah, NAB adalah nilai yang sudah bersih nett yang tidak lagi terkena pajak. Kita juga mengenal yang namanya Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan NAB/UP. Jika NAB merupakan jumlah total dana kelolaan suatu produk reksa dana, NAB/UP adalah harga/nilai setiap satu unit penyertaan reksa dana yang dapat dihitung dengan membagi NAB dengan total unit penyertaan yang dimiliki seluruh investor dalam suatu produk reksa dana tersebut. Nah, ketika membeli suatu produk reksa dana, seorang investor kan menjadi pemegang unit penyertaan. Banyaknya unit penyertaan akan tergantung pada NAB/UP reksa dana maupun dana investasinya. Sama seperti NAB, NAB/UP juga dapat berubah setiap hari, mengikuti harga pasar dari instrumen-instrumen investasi yang dikelola manajer investasi pilihan tersebut. Contohnya, kamu punya dana sebesar dan diinvestasikan pada reksa dana Selalu Maju Berseri. Pada saat kamu berinvestasi, NAB/UP-nya senilai Maka, jumlah unit penyertaan yang akan kemu terima adalah = unit Lima tahun berlalu, kamu sekarang berminat untuk menjual unit reksa dana Selalu Maju Berseri yang kamu punya. Saat ini, NAB/UPnya Harap diingat ketika kamu sudah berinvestasi pada reksa dana, nilai investasi yang kamu punya sudah dalam bentuk unit, bukan uang tunai lagi. Oleh karena itu, untuk menghitung return, begini caranya NAB/UP saat penarikan x Jumlah unit milikmu unit = Pada situasi seperti ini, return yang kamu dapatkan dengan berinvestasi pada reksa dana Selalu Maju Berseri adalah Nilai yang kamu dapatkan pada saat penarikan – = Karena return reksa dana sangat terkait dengan nilai unit, disarankan untuk tidak menjual/menarik investasi reksa danamu ketika nilai unit sedang turun. Pasalnya, nilai unit tersebut bisa naik kembali dalam waktu dekat. Selain itu, disarankan juga untuk berinvestasi reksa dana untuk jangka panjang. Pasalnya, pengembaliannya cukup besar jika dilakukan dalam jangka panjang. Kelebihan Reksa Dana Vs Deposito Kelebihan reksa dana dibanding deposito dapat ditilik dari beberapa faktor, yakni Kebebasan setor-tarik dana tidak seperti deposito yang dananya tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo, reksa dana menawarkan fleksibilitas. Investor dapat memilih untuk menyetor/menambah investasinya kapan saja tidak terkait waktu, dan dapat ditarik kapanpun dibutuhkan tanpa harus terkena pinalti. Jangka waktu fleksibel reksa dana tidak mengharuskan investornya untuk menyimpan dana dalam waktu tertentu. Modal awal minim serendah-rendahnya modal deposito, kamu membutuhkan minimal untuk dapat mulai berinvestasi pada tabungan berjangka ini. Sedangkan, reksa dana menawarkan modal awal sedikitnya untuk dapat mulai menghasilkan pengembalian. Tahan inflasi NAB reksa dana mengikuti kondisi pasar. Oleh karena itu, ketika pasar mengalami inflasi, NAB reksa dana pun turut mengalami peningkatan. Bebas pajak Bunga yang kamu dapat dari deposito akan dipotong pajak. Sedangkan, reksa dana merupakan instrumen investasi bebas pajak karena NAB yang kamu dapatkan sudah dipotong semua biaya pengelolaan. Bebas menentukan aliran dana Reksa dana terdiri dari berbagai jenis, baik reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan lain-lainnya. Melalui tipe reksa dana, investor bebas memilih mau berinvestasi di instrumen investasi apa. Sedangkan di deposito, nasabah cukup mempercayakan pada bank untuk mengelola dana. Ajaib Hadir Sebagai Platform yang Memudahkan Investasi Reksa Dana kamu! Seiring dengan meningkatnya pendidikan, dan biaya lain-lainnya dari waktu ke waktu, seseorang dituntut untuk rajin menabung dan cerdas memilih instrumen investasi yang tepat, baik reksa dana maupun deposito. Untuk deposito, setiap bank terdepan yang memiliki reputasi baik dapat menjadi bahan pertimbanganmu. Suku bunga, nilai minimum setoran, dan lain-lainnya juga dapat kamu pilih sesuai kebutuhan. Untuk reksa dana, kamu bisa memilih untuk berinvestasi online di Ajaib. Kamu tidak perlu bingung lagi mengenai jenis investasi reksa dana apa yang cocok dengan profil risiko kamu. Pasalnya, Ajaib bisa secara otomatis merekomendasikan reksa dana terbaik untuk kamu sehingga kamu tidak perlu lagi menganalisis ratusan opsi sendiri. Praktis dan menyenangkan bukan, berinvestasi reksa dana bersama Ajaib? Tunggu apa lagi? Ayo mulai investasi reksa dana di Ajaib sekarang!
Sekarang ini sudah semakin banyak orang yang melek finansial baik dari kalangan orang dewasa hingga anak muda sekalipun. Selain, menggunakan uang dengan bijak dan menabung, kebanyakan dari mereka ada yang sudah jadi investor handal dan ada juga yang masih belajar investasi. Investor handal tentunya tidak perlu diragukan lagi, sebab pastinya sudah paham dengan berbagai hal dari setiap jenis investasi. Mulai dari pengertian, kelebihan dan kekurangan tiap-tiap investasi dan sebagainya. Namun, tidak bagi orang awam yang baru mau terjun di dunia investasi. Sering kali, mereka bingung harus memilih jenis investasi yang seperti apa. Bahkan, masih banyak orang yang menyalah artikan beberapa jenis investasi. Investasi properti dan emas sudah sangat jelas, tapi biasanya jenis investasi yang sering membuat calon investor keliru adalah Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito. Padahal, dari kelima investasi tersebut mudah dibedakan berdasarkan sifat, tenor, kupon atau bunga, dividen, perdagangan di pasar sekunder, potensi capital gain dan jaminan pemerintah. Bagi Anda yang baru saja ingin terjun di dunia investasi, sebaiknya pahami perbedaan dari masing-masing jenis investasi Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito. terlebih dahulu agar lebih mudah menentukan jenis investasi apa yang akan dipilih. Simak informasi lengkapnya pada ulasan berikut ini yang telah rangkum dari berbagai sumber. Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya! Mulai Berinvestasi Sekarang! Pengertian Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito 1. Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Membeli saham berarti anda telah memiliki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Maka dari itu, Anda berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, pada akhir tahun periode pembukuan perusahaan. Terdapat dua jenis saham, yaitu berdasarkan hak tagih dan cara peralihannya, antara lain Hak tagih Saham biasa Common Stock Sham preferen Preferred Stock Cara Peralihan Saham atas unjuk Bearer Stocks Saham atas nama Registered Stocks 2. Reksa Dana Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal investor. Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi, ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Reksa dana memiliki empat jenis produk, yaitu Reksa dana Saham Reksa dana Pendapatan Tetap Reksa dana Campuran Reksa dana Pasar Uang 3. SBR SBR atau Saving Bond Ritel adalah salah satu alternatif investasi untuk Warga Negara Indonesia yang menawarkan imbalan berupa kupon bunga. SBR pun diterbitkan oleh pemerintah guna membantu membiayai anggaran negara. 4. ORI Obligasi Negara Ritel atau Obligasi Ritel Indonesia ORI adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual dengan volume minimum yang telah ditentukan. Baca Juga Jangan Takut Investasi Kala Virus Corona Merebak, Ini Tipsnya 5. Deposito Deposito adalah investasi sederhana dari bank yang menjanjikan suku bunga tetap dengan jangka waktu tertentu. Sebagai ganti dari tingkat bunga yang tinggi, dalam jangka waktu tersebut pemilik deposito sepakat untuk tidak menarik atau mengakses uangnya yang didepositokan. Deposito tidak hanya dapat disimpan dalam bentuk rupiah, tapi juga bisa valas Valuta Asing atau dikenal dengan nama deposito valas. Jangka waktu yang ditawarkan oleh bank bervariasi, dari mulai 1, 3, 5, 12, atau 24 bulan. Masing-masing bank menawarkan suku bunga yang kompetitif. Deposito juga terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain Deposito Berjangka Deposito Automatic Rol Over Sertifikat Deposito Deposito On Call Baca Juga Jenis Reksa Dana dengan Tingkat Risiko Rendah ini Cocok untuk Investasi di Tengah Pandemi Perbedaan Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito Agar calon investor lebih mudah ingat perbedaan antara Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito, berikut tabel perbedaan berdasarkan sifat, tenor, kupon atau bunga, dividen, perdagangan di pasar sekunder, potensi capital gain dan jaminan pemerintah. Perbedaan Saham Reksa Dana Deposito ORI SBR Sifat Instrumen Penyertaan terhadap perusahaan Portofolio efek Tabungan Surat Berharga Negara pernyataan surat utang Surat Berharga Negara pernyataan surat utang Tenor jatuh tempo Tidak ada Tidak ada 3, 6, 12 bulan 3 tahun 2 tahun Kupon/bunga Tidak ada Tidak ada Bunga deposito, bisa berubah tiap saat Tetap, dibayar tiap bulan Floating with floor, dibayar tiap bulan Dividen Ada Ada, jenis tertentu Tidak ada Tidak ada Tidak ada Perdagangan di pasar sekunder Bisa diperdagangkan Bisa diperdagangkan Tidak bisa, kecuali kena denda Bisa diperdagangkan Tidak bisa, tapo ada opsi early redemption gratis Potensi Capital Gain Ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Jaminan Pemerintah Tidak ada Tidak ada Maksimal Rp2 miliar Ada 100% Ada 100% Pahami dan Pilih Jenis Investasi yang Tepat Rugi dalam berinvestasi bukan hanya dikarenakan perkembangan investasi menurun saja, tapi kerugian juga bisa dating karena investor tidak memahami dari jenis investasi yang dipilih. Untuk itu, agar hal ini tidak terjadi, Anda pahami terlebih dahulu dari tiap-tiap investasi, mulai dari pengertian, kekurangan, kelebihan dan sebagainya. Anda bisa mempelajari investasi dengan mudah lewat online atau tak ada salahnya juga belajar langsung dengan orang sekitar Anda yang sudah berpengalaman di dunia investasi. Dengan begitu, Anda bisa memilih jenis investasi yang tepat, sehingga keuntungan berkali-kali lipat bisa Anda dapatkan. Baca Juga Imbas Corona di Pasar Saham, Cek Deretan Saham yang Potensi Cuan Terus
beda reksa dana dan deposito